Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

FUNGSI CPM DAN FUNGSI WBS

FUNGSI CPM(CRITICAL PATH METHOD) CPM merupakan suatu metode dalam mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. Untuk membuatnya dapat secara manual matematis. Cukup rumit apalagi item pekerjaan yang banyak dan kompleks. Namun saat ini banyak software yang menyediakan fasilitas untuk mendapatkan CPM tersebut. CPM merupakan produk turunan dari Bar Chart. Pada kenyataannya banyak pelaku proyek (Kontraktor, Pengawas, dan Owner) belum familiar dengan alat yang satu ini kecuali untuk yang sudah memiliki pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai. Namun jumlahnya masih belum seberapa. Penggunaan CPM baru sebatas syarat yang harus diajukan oleh kontraktor dalam lelang. Setelah itu dalam pelaksanaannya, hampir tidak pernah dipakai. Seharusnya CPM yang dibuat pada saat tender, menjadi baseline dalam monitoring pelaksanaan proyek. Berdasarkan pengalaman di proyek, metode CPM sebenarnya sangat powerfull dalam membantu proyek keluar dari segala masalah FUNGSI WBS(WORK BREAKD

PROYEK MANAGEMENT DAN RESIKONYA

PROYEK MANAGEMENT dan RESIKONYA Yang di maksud proyek itu sendri adalah Proyek merupakan suatu gabungan seperti sumber daya manusia, material,mesin dan biaya pengeluaran dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan dalam sasaran dan tujuan yang tertentu. Ada pun sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang telah dibatasi oleh waktu. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan suatu pengembangan dari suatu lokasi yang telah ditentukan. dan inilah yang di maksud dengan management proyek atau proyek management yaitu......... Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan suatu proyek yang sedang di buat atau sedang di kerjakan oleh perusahaan yang terkait........ RESIKO DARI SUATU MANAGEMENT ATAU PROYEK MANAGEMENT IALAH SBB: terbatasnya sumber daya alam,sumber manusia,dan mesin apabila suatu proyek management itu

contoh kasus ketidak konsistennya penegakkan hukumdi Indonesia

“MENGGANTANG ASAP” PREMANISM Pepatah mengatakan, tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak ada gerombolan ber-parang dan ber-senjata api di PN Jakarta Selatan kalau tidak ada kelompok preman. Tidak ada bom tanpa ada yang memicu. Tidak ada konflik kalau tidak ada yang memprovokatori atau yang memanfaatkan. Memang terasa reduksionis, namun dalam banyak kasus memang demikian kenyataannya. Sebagai warga, yang menginginkan kedamaian dan keamanan, saya dan pasti banyak warga yang lain sangat berharap dengan ketegasan negara, khususnya penegak hukum dalam mengantisipasi dan menindak aksi-aksi anarkis kolektif. Terlebih yang disebabkan oleh sub kultur kekerasan yang dipegang oleh kelompok-kelompok tertentu. Dalam banyak aksi kekerasan kolektif yang berbau premanisme, seperti yang banyak terjadi di Jakarta, Kepolisian seharusnya mampu mengantisipasi dan mengidentifikasi pihak-pihak yang menjadi aktor-aktor utama. Terlebih lagi dalam penindakan. Saya kira Kepolisian pasti dapat mengidenti

macam-macam phobia

Macam-macam Phobia Takut Air = Hydrophobia, Takut Agama = Theologicophobia, Takut Alat Kelamin = Kolpophobia, Takut Aliran Udara = Aerophobia, Takut Alkohol = Methyphobia, Takut Alkohol = Potophobia, Takut Amnesia = Amnesiphobia, Takut Anggur = Oenophobia, Takut Angin = Ancraophobia, Takut Angka = Arithmophobia, Takut Angka 13 – Triskaidekaphobia, Takut Angka 8 = Octophobia, Takut Anjing = Cynophobia, Takut Anjing Laut = Lutraphobia, Takut Anus = Rectophobia, Takut Api = Arsonphobia, Takut Api = Pyrophobia, Takut Awan = Nephophobia, Takut Ayam = Alektorophobia, Takut Ayan = Hylephobia, Takut Badut = Coulrophobia, Takut Bahan Kimia – Chemophobia, Takut Bangunan Tinggi = Batophobia, Takut Banjir = Antlophobia, Takut Bapak Tiri = Vitricophobia, Takut Batu Nisan = Placophobia, Takut Bau Badan = Bromidrosiphobia, Takut Bau Bauan = Olfactophobia, Takut Bau Busuk = Autodysomophobia, Takut Bawa Mobil – Amaxophobia, Takut Bawang P

bagaimana cara melestarikan kebudayaan

Melestarikan Kebudayaan  Melestarikan Kebudayaan Daerah Indonesia dengan letak geografis sebagai negara kepulauan memiliki aneka ragam adat dan budaya daerah yang tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geografis kepulauan ini di satu sisi juga perlu diwaspadai oleh para generasi muda akan pelestarian aneka ragam budayanya. Bukan hal baru lagi bahwa telah sangat banyak budaya-budaya yang kita miliki perlahan-lahan diakui secara sepihak oleh negara tetangga. Dan kita sebagai rakyat Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah tamah dan sopan santun, ternyata hanya bisa mengelus dada. Lagi-lagi kita tak dapat berkutik. Bahkan ketika pulau kita akhirnya jatuh ke negara tetangga , kita pun tak dapat berbuat banyak. Ada beberapa hal konkrit yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi pencurian kebudayaan daerah Indonesia oleh negara tetangga, diantaranya: 1. Mengenali dan bangga akan budaya daerah Penyakit masyarakat kita terkadang tidak bangga dengan produk dan buday

macam macam tipologi

Macam-macam Tipologi Kepribadian Tipologi Hipocrates-Galenus Koleris : Hidup penuh dengan semangat, keras, hati emosi mudah terbakar, daya juang besar, dan selalu optimis. Melankholis : Mudah kecewa, daya juang kecil, mudah marah, dan selalu pesimis. Flegmatis : Tidak suka terburu-buru, kalem, tenang, tidak mudah dipengaruhi, dan setia. Sanguis : Hidup mudah berganti-ganti, tak tetap pendirian, dan ramah. Tipologi Tempramen Sheldon Viscorotonia : Selalu tenang atau rileks, suka hiburan, gemar makan, tidur nyenyak, jika ada masalah dia selalu tergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan masalah. Dia kurang mandiri dan tidak percaya diri atas kemampuannya. Somatonia : Sikap gagah, perkasa, energik, suka terus terang, suara lantang, kebutuhan untuk bergerak sangat banyak, terlihat dewasa dari usia sebenarnya dan jika ada masalah sering melakukan gerakan-ger

RANGKUMAN BAB 8 " pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi sosial masyarakat "

Pertentangan-pertentangan Sosial & Integrasi Masyarakat 1.    PERBEDAAN KEPENTINGAN Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa: a. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang. b. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri. c. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama. d. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi. e. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain. f. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam        kelompoknya. g. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri. h. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri. Perbedaan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu: a. Fase dis-organisasi yang terjadi karena kesalah pahaman (akibat pertentangan antara  harapan dengan standar normatif). b. Fase dis-integrasi (konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya massa, protes, aksi mogok

Hubungan timbal balik antara Desa dengan Kota

Hubungan timbal balik antara Desa dengan Kota yaitu!!!! 2011-01-08 22:40 Mungkin kita sekarang sudah mulai paham isi dari sinopsis yang menyatakan kalau desa dan kota itu ada hubungan. Hubungan ini dinamakan dengan interaksi wilayah yaitu wilayah desa dan Kota. Interaksi wilayah  (Spatial Interaction)  adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut : 1.             Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2.             Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : ·                      Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk) ·                      Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah ·                      Pe

aspek aspek positif dan negatif pelapisan sosial

aspek aspek positif dan negatif pelapisan sosial adalah Dalam masyarakat dimanapun di dunia, akan selalu dijumpai keadaan yang bervariasi, keadaan yang tidak sama. Satu hal yang tidak dapat kita sangkal adalah bahwa keadaan di dunia selalu bergerak dinamis. Dari segi alam ternyata bahwa tumbuhan tumbuhan, tumbuh mulai dari kecil hingga besar dan dapat menghasilkan buah. Demikian dalam kenyataan terlihat ada pohon besar dan pohon kecil, jenisnya pun berbeda. Demikian juga dengan masyarakat. “ masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup lama, sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dimana mereka merupakan sistem hidup bersama. Unit terkecil masyarakat adalah keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak. Di kantor ada atasan, bawahan.. diperusahaan ada majikan, buruh. Bahkan dalam penduduk pun kita temui katagori penduduk berpendapatan rendah, penduduk berpendapatan sedang dan penduduk berpendapatan tinggi. Kenyataan-kenyataan yang terli